Tuesday, April 28, 2009

Proper Exercise Can Cure Hypertension

By Cory Brusseau

Although there are new blood pressure treatments coming out ever day, exercise is still one of the best remedies around. Studies have shown that sedentary lifestyles tend to elevate blood pressure, while regular exercise can reduce it. A single workout can reduce blood pressure for an entire day, and regular exercise can keep the pressure down for the long run.

Hypertension or high blood pressure is often a precursor to heart disease and if left undetected or isn't properly controlled can lead to heart attack, kidney failure, stroke and death. Because it has few early symptoms, many people aren't aware they have it, leading to the statistic that one out of every two Americans die of heart disease. The risk generally increases with age due to the high fat-high cholesterol diets that most modern societies consume throughout their lives.

The good news is that the right kind of fitness program can make a big difference. A balanced fitness plan is always the best way to achieve the results you desire. Stretching, strength training, aerobic activity, and anaerobic activity all play a part in a total fitness plan. Regular physical activity makes your heart stronger. A stronger heart can pump more blood with less effort. If your heart can work less to pump, the force on your arteries decreases, lowering your blood pressure. Regular exercise is also a great way to maintain your proper bodyweight, another important way to control blood pressure. To keep your blood pressure low, you need to keep exercising. Depending on your condition, it can take from one to three months for regular exercise to have the desired effect you aim for. The benefits last only as long as you continue your fitness routine, so as long as you exercise on a regular basis, you will see marked benefits all your life.

If your blood pressure is already at normal levels, a good fitness plan will keep it from rising as you age. Remember to begin your fitness routine slowly. If your condition is bad, do not overwork yourself! Find an fitness plan that will allow you to go at your own pace. Remember to incorporate a good warm up and cool down plan. Build up the intensity of your workouts gradually. Yes, it is important to simply get out there and get moving. However, to achieve the maximum benefit from exercise, it is important to strive for a full, balanced, ongoing workout plan that grows in intensity.

Based on the mountains of evidence that now exists, there is one message for all couch potatoes out there: Get moving. Whether you are overweight or slim, have hypertension or normal blood pressure, engaging in regular exercise can help reduce, risk of heart attack, stroke, and premature death.

Monday, April 27, 2009

MENGATASI BATUK DENGAN RAMUAN HERBAL

Batuk merupakan gangguan yang umum dan sering dialami oleh semua orang. Gangguan ini merupakan reaksi tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Reflek batuk dapat disebabkan rangsangan tertentu seperti debu, asap rokok, polusi udara, dan bau-bauan. Juga karena perubahan suhu yang mendadak, alergi, atau karena infeksi oleh virus dan bakteri. Benda-benda asing tersebut berubah menjadi lendir di saluran pernapasan, kemudian otot-otot tubuh berusaha mengeluarkan lendir tersebut hingga terjadilah batuk. Apabila substansi asing tersebut dapat dikeluarkan maka batuk akan berhenti. Dengan demikian batuk dapat berfungsi untuk membersihkan saluran pernafasan dari zat-zat perangsang dan partikel-partikel infeksi sehingga merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh. Namun batuk yang berlebihan atau terjadi terus menerus menunjukan adanya suatu gangguan dalam tubuh terutama di saluran pernafasan.

Batuk bukan merupakan gangguan tersendiri, keberadaaannya seringkali merupakan gejala adanya penyakit lain, yang paling sering adalah karena infeksi saluran pernafasan atas seperti flu dan pilek. Selain itu, juga dapat disebabkan adanya penyakit bronkhitis, sinusitis, asma, alergi, radang paru-paru, TBC paru, dan lain-lain. Gangguan batuk sering timbul pada saat pergantian musim (pancaroba) atau pada musim hujan dan cuaca dingin. Hal ini karena virus dan bakteri lebih tahan pada suhu yang dingin. Selain itu, pada saat musim pancaroba kekebalan tubuh kita juga cenderung menurun sehingga mudah terkena serangan virus dan bakteri penyebab batuk, flu dan pilek.

Batuk biasanya dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk yang produktif atau mengeluarkan dahak serta batuk yang tidak produktif atau batuk kering. Kedua jenis batuk tersebut dapat bersifat akut atau kronis. Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 3 minggu, dan terjadi dalam 1 episode. Batuk jenis ini biasanya timbul secara tiba-tiba dan seringkali disebabkan oleh flu, pilek, sinusitis atau alergi. Sedangkan batuk kronis adalah batuk yang terjadi lebih dari 3 minggu, biasanya disebabkan oleh penyakit bronkhitis, asma, TBC paru, atau batuk rejan .

Seringkali dalam pengobatan batuk banyak orang yang minum obat antibiotik tanpa resep dokter. Padahal apabila batuk tersebut disebabkan oleh virus seperti batuk influenza, pemberian antibiotik akan sia-sia karena antibiotik tidak dapat membunuh virus. Atibiotik berkhasiat membunuh kuman/bakteri jadi hanya digunakan apabila batuk disebabkan oleh infeksi bakteri. Pemberian antibiotik yang sembarangan tersebut dapat menyebabkan tubuh lama kelamaan akan kebal/resisten terhadap antibiotik dan sistem immun menjadi menurun.

Batuk sering dianggap kebanyakan orang sebagai gangguan yang ringan dan bisa berhenti sendiri, padahal bukan tidak mungkin merupakan gejala adanya penyakit yang lebih serius. Waspadailah apabila batuk berkepanjangan, disertai dengan suhu tubuh tinggi atau mengeluarkan dahak yang berwarna kuning kehijauan yang menandakan adanya infeksi sekunder, disertai keringat dingin pada malam hari (gejala TBC paru), dan batuk berdarah yang mengindikasikan adanya luka atau infeksi dalam tubuh. Melalui percikan batuk, mikrobia patogen penyebab infeksi dapat tersebar dan menularkan penyakitnya pada orang lain. Oleh karena itu, pada saat terserang batuk sebaiknya menggunakan masker untuk menghindari penularan pada orang lain.

Untuk menghindari datangnya batuk atau mencegah agar tidak semakin parah dan mempercepat penyembuhannya, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan :

* menghentikan kebiasaan merokok dan jauhi asap rokok dari orang lain.
* Jika mudah alergi, hindari hal-hal yang dapat memicunya seperti debu, bulu binatang, asap, dan jangan menggunakan kipas angin
* Hindari makanan yang digoreng/berminyak, manis, pedas, minuman dingin/es, kafein dan alkohol.
* Konsumsikan makanan yang bergizi dan seimbang untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
* Minum minuman panas seperti teh jahe atau jeruk panas untuk membantu melegakan tenggorokan. Hirup uap panas dari wadah yang berisi air panas/mendidih.
* Istirahat dan tidur yang cukup.

Herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi batuk diantaranya bersifat menghangatkan dan mempunyai efek/khasiat meredakan batuk (antitussive), peluruh dahak (expectorant), penurun panas (antipiretik), anti-infeksi, antiradang (anti-inflamasi), dan merangsang imunitas/daya tahan tubuh (imunostimulator).

Berikut beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi batuk .

1.Daun sirih (Piper betle L.)
Khasiat : menghentikan batuk (anti-tussive), mengurangi peradangan, antiseptik, antijamur, menghilangkan gatal.

2.Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Khasiat : menghangatkan pernafasan, peluruh dahak, antiradang. Untuk batuk karena flu, pilek dan masuk angin.

3.Kencur (Kaempferia galanga L.)
Khasiat : peluruh dahak, meredakan batuk.

4.Kulit Jeruk Mandarin (Citrus nobilis Lour.)
Khasiat : peluruh dahak, antiasma

5.Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.)
Khasiat : antiradang, anti-infeksi, menurunkan panas, analgetik, menetralkan material toksik/racun, merangsang imunitas tubuh. untuk batuk flu, bronkhitis, TBC paru, radang paru, batuk rejan

6.Pegagan (Centella asiatica Urb.)
Khasiat : anti-infeksi, antibakteri, menurunkan panas, menetralkan materal toksik. untuk batuk flu, bronkhitis, flek paru, radang paru, batuk rejan

7.Daun Saga (Abrus precatorius L.)
Khasiat : antiradang, menurunkan panas.

8.Umbi bunga lili/pahap (Lilium sp.)
Khasiat : meredakan batuk, antihistamin, meredakan asma, batuk darah.

9.Daun Mentha (Mentha sp)
Khasiat : meredakan batuk, peluruh dahak.

10.Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.)
Khasiat : meredakan batuk, peluruh dahak, antioksidan.

Berikut beberapa contoh ramuan herbal untuk membantu mengatasi batuk.

* 10 gram jahe + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 10 gram daun mentha + 20 gram kencur, dicuci bersih dan diiris-iris, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah hangat disaring, tambahkan air perasan jeruk nipis dan madu, diminum. (untuk batuk berdahak, batuk pilek, flu, masuk angin, melegakan tenggorokan)
* 30 gram pegagan segar + 15 gram daun saga segar, dicuci bersih, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan gula batu secukupnya, diminum 2 kali sehari, masing-masing 150 cc. (untuk batuk kering, batuk darah, bronkhitis akut, demam, sakit tenggorokan)
* 7-10 lembar daun sirih dan 2 siung bawang putih, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu atau gula batu, diminum 2 kali sehari. (untuk batuk disertai gatal tenggorokan, bronkhitis akut)
* 10-15 gam sambiloto kering + 30 gram umbi bunga lili/pahap + 15 gram pegagan kering, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu secukupnya, diminum 2-3 kali sehari. (untuk TBC paru disertai batuk dan batuk darah, bronkhitis, batuk rejan, radang paru)
* catatan : pilih salah satu resep yang sesuai. Disarankan tetap konsultasi ke dokter terutama bila batuk berkepanjangan atau serius.

Sumber: hembing

Sulit bedakan obat dan makanan kesehatan

Peredaran suplemen kesehatan saat ini makin banyak, namun terkadang sulit dibedakan antara obat dan makanan kesehatan tersebut.

“Obat dan makanan, sama-sama masuk dalam tubuh dan zat aktif di dalamnya bekerja sehingga dosis tertentu mungkin berkhasiat bagi kesehatan, tapi dalam dosis/jumlah yang lain mungkin tidak lagi aman bagi tubuh,” ujar Purwantyastuti.

Dia mengatakan hal tersebut hari ini dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Tetap Fak. Kedokteran Universitas Indonesia. Judulnya Kajian khasiat dan keamanan 'daerah abu-abu antara obat dan makanan: Bagaimana kebenaran disampaikan.

Menurut dia, obat dan makanan sama-sama mempengaruhi kondisi tubuh. Dan saat ini hadir 'daerah abu-abu' bagi masyarakat, di mana terdapat produk berbentuk seperti obat (tablet, kapsul, sirup) yang sebetulnya merupakan bagian dari pangan yaitu food supplement (suplemen).

"Misalnya kapsul vit E, tablet calcium, produk berbentuk pangan (aroma dan rasa enak), yang mengklaim khasiatnya lebih dari fungsi gizinya, yaitu mempengaruhi fungsi tubuh, sehingga kadang sulit dibedakan dengan obat," katanya.

Dia menyebutkan misalnya susu yang ditambah kalsium untuk mencegah osteoporosis. Ada juga pangan khusus yang sebetulnya hanya diperlukan oleh konsumer tertentu saja, misalnya pasien diabetes, atlet binaraga, atlet endurance (maraton).

Tidak semua konsumen, bahkan produsen, ataupun pihak lain yang terlibat dengan peredaran dan pemasaran suplemen, menyadari bahwa sebetulnya suplemen adalah bagian dari pangan.
Suplemen, katanya, mengandung bahan yang berasal dari makanan sehari-hari, yang karena sesuatu hal perlu ditambah (itulah asal kata suplemen).

Contoh paling mudah, lanjutnya, adalah yodium untuk daerah pegunungan atau mineral, kalsium bagi ibu hamil. Timbul masalah ketika istilah yang dipakai adalah 'suplemen kesehatan'. (tw)

Sumber: Bisnis Indonesia

Tips on Removing Tonsil Stones

By Anna C Watson

Sometimes people get little white clumps in the back of their throat known as tonsil stones. You might wonder just how to remove tonsil stones without actually having to get surgery to remove the entire tonsils. You can easily remove tonsil stones yourself with a simple method.

First, get a good mirror, preferably one with magnification so you can see all the way to the back of the throat. A flashlight can also be helpful when you go to remove tonsil stones and need good light. Using a toothbrush, you might be able to gently scrape the stone out of the tonsils. Q-tip is another good tool that allows you to "pry" the tonsil stone out gently without causing any pain.

If a toothbrush or a q-tip can't quite do the trick, there are other tools to remove tonsil stones such as an eye or medicine dropper. The dropper can create a suction that allows you to "grasp" the tonsil stone and then pull it out. Some people also opt to use a water pik. This tool creates a thin stream of pressurized water, which you can aim directly at the stone to get it to dislodge.

Coughing heavily often works well for people who have tonsil stones that are loose. In some cases people can simply cough to remove tonsil stones, and they will come right out. If all else fails, you might have to enlist the help of your dentist or ear, nose, and throat doctor who can professionally and safely remove those annoying white chunks in your throat.

Hindari Flu Babi, Jangan Makan Babi Bakar Atau Babi Panggang

Perhatikan pola makan anda jika tidak ingin tertular flu babi. Pastikan babi benar-benar matang sebelum dikonsumsi. Jangan makan babi bakar atau babi panggang! Kebersihan juga harus dijaga. Bagi yang memiliki kandang babi, rajin-rajinlah menyemprot disinfectan.

"Bagi mereka yang akan mengkonsumsi babi sebaiknya dimasak lebih dari 80 derajat untuk mematikan kuman-kuman dan jangan makan babi bakar atau babi panggang, karena lebih cepat penyebarannya," kata Humas Dinas kesehatan, Tini Suryanti, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Senin (27/4/2009).

Selain cara konsumsi, Tini menjelaskan, cara mencegah tertular flu babi adalah dengan menjaga daya tahan tubuh dengan makanan bergizi. Tentu saja harus rajin-rajin membersihkan diri dan lingkungan, terlebih yang memiliki kandang babi.

"Cara pencegahannya dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara membersihkan diri terus dan hindari kontak langsung dengan babi serta jauhi penampungan babi. Pemilik peternakan babi wajib menyemprotkan disinfektan," ujar Tini.

Menurut Tini, ciri-ciri orang yang terinfeksi flu babi sama dengan saat terserang flu burung beberapa waktu lalu. Flu babi, Tini menambahkan, memiliki sifat mutasi yang berbahaya bagi manusia.

"Sebenarnya ciri-cirinya hampir sama dengan flu burung, jadi sifatnya mutasi. Selain unggas juga ada pada babi. Kalau menyerang manusia kira-kira sama jika terkena flu burung" imbuh Tini.

Dinas Kesehatan, menurut Tini, sudah melakukan langkah antisipasi sejak dini. Pengecekan peternakan pun dilakukan untuk memastikan flu babi tidak tersebar.

"Kita harus mewaspadai, oleh karena itu Dinas Kesehatan DKI sudah menyerahkan tugas kepada divisi peternakan yang memiliki investigator untuk flu burung, sekarang mereka yang mengecek ke peternakan-peternakan," tutur Tini.

Sumber : DetikCom

Tuesday, April 21, 2009

Kiat Memasak Sayuran Tetap Sehat

Memasak sayur perlu kiat khusus. Salah mengolah, kandungan gizi dan mineral bisa rusak atau menguap sia-sia. Cara sehat yang dianjurkan adalah mengonsumi sayuran segar tanpa dimasak. Hanya saja, kadang mencuci sayuran hingga bersih pun tak cukup membunuh bakteri dan kuman dalam sayuran.

Lagi pula tak semua orang cocok makan sayuran mentah. Respon kekebalan tubuh berbeda atau ibu hamil dengan tubuh yang lebih sensitif, bisa membuat sayuran mentah menjadi berbahaya saat dikonsumsi. Sehingga tak ada cara lain paling aman selain memasak. Berikut adalah kiat-kiat bagaimana memasak sayur agar kandungan nutrisinya tetap terjaga baik meskipun harus bersentuhan dengan suhu tinggi saat pengolahan.

Memangang. Kulit sayuran akan menjaga sebagian besar nilai gizi dalam sayur. Saat memanggang, sayuran harus disertai kandungan air tinggi agar tidak mengering. Sayuran dari akar-akaran adalah yang jenis terbaik untuk dipanggang, seperti kentang, bawang, atau tomat.

Mengukus Mengolah sayuran dengan mengukus mungkin adalah cara terbaik untuk memasak seluruh tipe sayuran. Cara ini dapat mempertahankan gizi dan mematangkan sayur dalam waktu singkat.

Tekanan Tinggi/Presto. Memasak sayur dalam tekanan tinggi akan menyingkat waktu memasak sehingga dapat menyimpan nutrisi. Masalahnya, jika anda terlalu lama, biarpun dalam periode singkat, sayur akan berubah menjadi lembek. Apalagi semua sayur memiliki tekstur dan kepadatan berbeda, sehingga pastikan jenis sayur dan periode yang tepat jika panci tekanan tinggi menjadi pilihan anda. Selama bisa, hindari memasak sayuran dengan presto.

Menumis. Ini salah satu cara cepat memasak sayur di atas penggorengan pipih dengan sedikit minyak sayur. Di atas wajan melengkung pun sah. Tapi ingatlah, ketika memasak sayur dengan minyak, vitamin larut dalam lemak mungkin berakhir bersama minyak. Ada baiknya jangan anda buang minyak tersebut.

Memasak tanpa air. Metode ini baik untuk sayur-sayuran berdaun hijau dengan mengandalkan air yang menempel pada daun setelah sayuran dicuci. Cara ini biasanya membutuhkan tiga hingga lima menit.

Merebus. Merebus sayur adalah cara yang paling tidak dianjurkan karena resiko nutrisi hilang sangat besar. Jika anda harus menggunakan cara ini, tambahkan sayur hanya setelah air mulai mendidih dan masaklah sesingkat mungkin. Tips khusus untuk memasak dengan merebus

1. Biarkan air mendidih selama kurang lebih dua menit hingga oksigen berkurang. Oksigen dalam airlah yang menyebabkan , vitamin C dalam sayur menguap.

2 jangan pernah merebus langsung sayur yang ditempatkan dalam air dingin. Itu hanya akan mengurangi kadar vitamin C , 10 hingga 12 kali lipat./itz

Sumber : RepublikaNewsroom

Mengatasi Sakit Lutut Ringan

Lutut bisa tiba-tiba terasa sakit, tanpa memandang faktor usia. Hal itu bisa diakibatkan berbagai alasan, termasuk cedera dan radang sendi atau artritis.

Jika rasa sakit yang Anda rasakan terasa berat, sebaiknya segera diperiksa oleh dokter, sementara rasa sakit yang ringan jangan sampai memperlambat langkah Anda.

Sebagian orang berusaha mengabaikan rasa sakit tersebut. Padahal hanya dengan beberapa hal sederhana dapat membuat Anda kembali tersenyum lega saat melangkahkan kaki.

Beberapa saran dari U.S. National Library of Medicine untuk membuat rasa sakit ringan pada lutut terasa lebih baik, antara lain:

* Jangan panik jika Anda merasakan sakit pada lutut. Jaga keseimbangan tubuh dan hindari memaksakan terus berjalan.
* Dinginkan lutut Anda dengan es secara teratur. Pada hari pertama Anda merasa sakit, gunakan es selama 15 menit setiap jam. Pada hari kedua dan seterusnya, gunakan es setidaknya empat kali per hari.
* Posisikan lutut Anda dalam keadaan tinggi. Coba tidur dengan lutut disangga dengan bantal atau letakkan bantal diantara kedua lutut.
* Kenakan penahan lutut atau perban pada lutut.
* Jika memungkinkan, konsumsi obat bebas yang menandung acetaminophen atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak pada lutut. (healthday/rin)

Sumber : republikaNewsroom

 

Copyright @ 2013 Exspost News.

Designed by Templateify & Sponsored By Twigplay