Showing posts with label kesehatan jantung. Show all posts
Showing posts with label kesehatan jantung. Show all posts

Saturday, July 14, 2007

Kandungan Trans Fatty Acid dalam Makanan

Food and Drug Administration (FDA) kini mengharuskan semua produk makanan kemasan mencantumkan label free trans fatty acid pada kemasannya. Perubahan tersebut tampaknya adalah hal yang kecil, kecuali bagi mereka yang mengetahui manfaatnya. Trans fatty acid juga sering disebut dengan trans fat.

Apakah trans fat itu dan apa buruknya bagi kesehatan? Trans fat berperan seperti lemak jenuh, yaitu dapat meningkatkan kolesterol LDL (lemak jahat) sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Trans fat terdapat pada berbagai jenis makanan yang juga mengandung lemak jenuh tinggi, misalnya margarin, crackers, permen, kue, cookies, makanan ringan, goreng-gorengan, dan berbagai jenis makanan yang diproses dengan mencampurkan minyak sayur yang terhidrogenasi.

Trans fat terbentuk saat hidrogen dicampurkan ke dalam minyak sayur yang disebut hidrogenasi. Hidrogenasi dapat meningkatkan daya tahan dan kestablian rasa dari makanan yang mengandung lemak tersebut.

Dengan meneliti daftar nutrisi yang terdapat pada kemasan makanan, maka kita dapat memilih makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh, trans fat, dan kolesterol yang lebih rendah. Untuk lemak jenuh dan kolesterol, gunakanlah petunjuk produk yang mencantumkan tulisan 5% atau kurang untuk kandungan lemaknya. Jika pada produk tersebut mengandung lemak lebih dari 20% untuk lemak jenuh dan kolesterol, maka dikatakan lemaknya sudah sangat tinggi.

Jika makanan yang dikonsumsi tertera label bertuliskan lemak jenuh atau trans fat diubah menjadi bentuk mono atau polyunsaturated fat, itu artinya lemak tersebut tidak menyebabkan peningkatan kolesterol LDL (lemak jahat) atau dikatakan tidak menimbulkan bahaya peningkatan kadar kolesterol. Makanan yang memiliki kandungan monounsaturated fat terdiri dari minyak zaitun dan minyak jagung, sedangkan sumber polyunsaturated fat terdiri dari kacang kedelai, jagung, minyak bunga matahari, dan berbagai jenis kacang-kacangan. Pilihlah minyak sayur yang berasal dari kelapa dan minyak biji palm.

Pertimbangkan juga untuk mengonsumsi ikan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa konsumsi dua potong ikan per minggu dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Sebagian besar jenis ikan memang mengandung lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan dengan daging. Yang temasuk ikan dengan lemak tak jenuh yaitu makarel, sarden dan salmon, yang juga mengandung asam lemak omega-3.

Selain itu, pilihlah makanan rendah lemak jenuh seperti produk yang mencantumkan label bebas lemak trans atau lemak 1%, daging bebas lemak, daging unggas tanpa kulit, gandum, sayuran dan buah-buahan. Cobalah untuk mengonsumsi kurang dari 10% lemak jenuh dan kurang dari 300 mg kolesterol per hari serta mengurangi sesedikit mungkin makanan yang mengandung trans fat.

Sumber : InfoSehat

Friday, June 22, 2007

10 Jenis Makanan Anti Kolesterol

Untuk mengendalikan kolesterol agar tidak tinggi sebenarnya bisa dengan metode terapi nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan antikolesterol yang cukup banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Anda bisa mengganti lemak jahat dengan lemak sehat.

Mengonsumsi makanan nabati bisa meningkatkan asupan protein nabati yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol berlebih.

Ingin tahu makanan apa saja yang bersifat antikolesterol? Simak tips di bawah ini yang diambil dari berbagai sumber.

  1. Jamur.
    Kaya kromium, mineral yang membantu memecah lemak menjadi senyawa sederhana, yakni asam-asam lemak. Aktivitas ini membantu menyusutkan kadar lemak jahat (LDL), dan meningkatkan kadar lemak baik (HDL). Sumber lain kromium adalah kacang-kacangan, seperti kenari, kacang tanah, kacang mete, dan kacang almond.
  2. Kwaci Tawar.
    Selama ini kuaci kita sepelekan, padahal berlimpah zat tembaga. Pola makan rendah asupan tembaga berkaitan dengan naiknya kadar kolesterol jahat LDL, dan terbatasnya kolesterol baik HDL. Seringlah makan kwaci, terutama yang tawar, baik kuaci biji labu maupun biji bunga matahari.
  3. Jeruk Nipis.
    Di antara beragam jenis jeruk, jeruk nipis atau jeruk lemon adalah yang paling banyak mengandung flavonoid. Senyawa ini mampu menghambat produkdi LDL berlebihan sehingga mengurangi risiko serangan jantung. Flavonoid bisa pula diperoleh dalam teh, brokoli, tomat, kedelai, bawang berlapis-lapis seperti bawang merah dan bawang bombai serta delima.
  4. Apel.
    Serat larut yang banyak terdapat dalam apel merupakan sumber betaglukan (beta glucan). Di dalam tubuh, betaglukan ikut berperan mengontrol penyerapan dan produksi kolesterol. Sumber lain pepaya, buah-buahan yang dimakan bersama kulitnya (apel dan pir), wortel, kapri dan sayuran polong-polongan lain pada umumnya (buncis, kecipir, dan kacang panjang), polong-polongan kering (kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo), serta beras merah
  5. Ikan Tuna.
    Termasuk sumber asam lemak omega-3 yang populer, selain salmon dan makarel. Omega-3 secara khusus melindungi tubuh terhadap kenaikan kadar kolesterol jahat LDL.
  6. Jambu Biji Lokal Merah.
    Sama seperti semangka merah dan tomat merah, jambu biji lokal merah kaya likopen. Likopen ikut berperan dalam mengendalikan produksi kolesterol.
  7. Alpukat.
    Asam pantotenat merupakan senyawa paling menonjol dalam alpukat yang berperan meredam kadar kolesterol darah.
  8. Tempe.
    Makanan rakyat ini berlimpah senyawa fitokimiawi isoflavon yang bersifat antikolesterol. Banyak juga terdapat dalam tahu dan susu kedelai.
  9. Kacang Tanah
    Kacang kulit, yakni kacang tanah berkulit yang dipanggang dalam oven. Camilan ini berlimpah lemak sehat sekaligus kaya vitamin E, yang bisa 'mengunci' radikal bebas agar tidak merusak kolesterol jahat LDL, sehingga pembentukan plak di dinding pembuluh darah dapat dihindari dan mencegah serangan jantung.
  10. Mangga.
    Vitamin C banyak terdapat dalam mangga. Sumber lainnya: belimbing, aneka jenis jeruk (jeruk bali, jeruk keprok, dan lain-lain), kedondong, pepaya, rambutan, stroberi, dan kiwi. Vitamin C mencegah kolesterol jahat LDL teroksidasi, sehingga menghindarkan terbentuknya plak di dinding pembuluh darah.

Artikel Sponsor : VCD Belajar Sulap

Thursday, May 31, 2007

Gandum, Baik untuk Kesehatan Jantung

Bagi Anda yang sangat memperhatikan kesehatan jantung, sebaiknya mulailah untuk mengganti menu sarapan Anda dengan sereal yang mengandung biji padi atau gandum. Menurut sebuah studi terbaru, risiko serangan jantung bisa dikurangi dengan rutin mengonsumsi sereal gandum.

Makanan yang mengandung biji-bijian diketahui memiliki kandungan serat, kaya akan vitamin, mineral serta antioksidan. Dari analisa yang dilakukan kepada lebih dari 10.000 dokter di AS, diketahui bahwa mereka yang rutin sarapan dengan sereal gandum atau biji padi setiap hari, risiko terjadinya gangguan jantung berkurang hingga 28%.

Dokter yang mengonsumsi gandum sebagai sarapan 2-5 kali seminggu, risiko gangguan jantungnya berkurang hingga 22%. Sedangkan mereka yang hanya mengonsumsi gandum seminggu sekali, risikonya turun menjadi 14%.

Manfaat positif dari sereal gandum bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga orang dewasa. Sereal yang terbuat dari gandum atau biji padi memang kaya akan serat yang efektif menurunkan tekanan darah serta kolesterol jahat, dan juga menghindari serangan jantung.

Sumber : Info Sehat

 

Copyright @ 2013 Exspost News.

Designed by Templateify & Sponsored By Twigplay