Showing posts with label info sehat. Show all posts
Showing posts with label info sehat. Show all posts

Wednesday, September 9, 2009

Shisha Tak Lebih Baik dari Rokok

Shisha, yang mirip dengan bong yang dipakai untuk mengisap mariyuana, beberapa tahun belakangan ini memang sangat populer. Hal itu terlihat dari makin banyaknya kafe yang menyediakan shisha untuk menarik pengunjung. Shisha merupakan cara menikmati rokok ala Timur Tengah yang menggunakan pipa berbentuk gelas piala dan kandungan air sebagai penyaringnya.

Banyak penikmat shisha yang merasa bahwa menghisap shisha lebih aman dari rokok karena ada filter berupa air. Bahkan, sebagian penggemarnya merasa shisha bukanlah rokok. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Inggris dan The Tobacco Control Collaborating Centre menyanggah anggapan tersebut.

Menurut peneliti, pada saat seseorang mengisap shisha atau rokok herbal, justru kadar karbon monoksida yang dihirupnya tak bisa terukur. Bahkan, dalam satu sesi mengisap shisha, karbon monoksida yang dihirup jumlahnya 4 sampai 5 kali lebih banyak daripada yang dihasilkan oleh sebatang rokok.

Kadar karbon monoksida yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan otak dan hilangnya kesadaran. Menurut tim peneliti, memang agak sulit mengetahui jumlah karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari sebatang rokok karena perbedaan inhalasi dari tiap individu.

Meski begitu, kadar CO dari napas yang dihembuskan orang yang bukan perokok secara normal kira-kira 3 ppm (per sejuta bagian dari udara), pada perokok ringan kira-kira 10-20 ppm, dan 30-40 ppm pada perokok berat.

Penelitian menunjukkan, penghisap shisha memiliki 40-70 ppm CO dalam napasnya. Jumlah itu berpengaruh pada gangguan sirkulasi darah sekitar 8-12 persen.

"Kami menemukan bahwa satu sesi menghisap shisha yang menggunakan 10 miligram buah tembakau selama 30 menit, atau sesi paling singkat, menghasilkan kadar karbon monoksida empat atau lima kali lebih tinggi daripada merokok," kata Dr Hilary Wareing, Direktur The Tobacco Control Collaborating Centre.

Dengan kata lain, shisha 400-450 kali lebih buruk dari rokok. Selain tingginya kadar CO yang dihirup, Qasim Choudhory, pekerja dari NHS Stop Smoking Service, Inggris, mengatakan bahwa penggunaan pipa shisha secara bergantian bisa jadi medium penyebaran infeksi. "Ada risiko tertular tuberkulosis, herpes, atau infeksi lainnya," katanya

Sumber : Kompas.Com

Saturday, January 19, 2008

Diet Setelah Melahirkan

Walaupun terasa bahagia saat menimang Anak, ada satu kegelisahan yang sering menyelinap dalam hati para ibu, yaitu cara untuk menurunkan kembali berat badannya ke berat semula. Hal ini memang sering menjadi momok bagi setiap ibu usai mereka melahirkan. Namun bila melakukan diet, apakah baik bagi kesehatan ibu dan anak?

Kenaikan berat hingga 10-15 kg bukan merupakan hal yang mudah untuk ditanggulangi. Namun, jangan dulu patah semangat karena ada trik khusus untuk menyiasatinya!

Menyusui. Bagi Anda yang menyusui, bergembiralah. Karena menyusui merupakan salah satu cara yang cepat menuju berat badan semula seperti sebelum Anda hamil. Pada saat menyusui, otomatis tubuh akan membakar sekitar 500 kalori per harinya.

Asupan makanan. Asupan makanan pasca melahirkan tetap harus diperhatikan dengan baik. Sebaiknya perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan dan makanan rendah lemak, namun bukan berarti Anda tidak mengonsumsi lemak sama sekali. Anda dapat memilih daging yang sudah dibuang bagian lemaknya.

Bila Anda senang mengudap, sebaiknya menyimpan beberapa jenis kudapan dengan kandungan yang bergizi agar berat tubuh tetap terjaga, seperti yogurt rendah lemak atau biskuit rendah lemak. Selain itu, jangan lupa untuk banyak minum air putih.

Olahraga. Banyak sekali jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu setelah melahirkan. Tak perlu jauh-jauh berpikir jenis olahraga yang ada di gym, kegiatan sehari-hari mengurus anak seperti memandikan atau menyuapi anak sudah dapat membuang banyak kalori. Mengajak anak berjalan-jalan dengan kereta bayi setiap pagi atau sore selama kurang lebih satu jam dapat membakar sekitar 200 kalori. Selain itu, berenang atau yoga juga baik bagi kesehatan tubuh dan dapat melatih seluruh otot tubuh.

Tentu saja, olahraga ini tidak bisa dimulai tiba-tiba dan diperlukan jarak tertentu dari sejak waktu melahirkan. Waktu yang dianggap cukup untuk memulai olahraga adalah sekitar 2-3 bulan pasca melahirkan di mana tubuh pun sudah lebih kuat.

Satu hal yang harus diingat dalam program diet adalah menurunkan berat badan bukanlah proses yang instan. Diperlukan kesabaran dan diikuti dengan pola makan yang seimbang serta olahraga secara teratur, tanpa mempengaruhi kualitas ASI maupun kesehatan Anda.

Sumber : InfoSehat

Friday, November 2, 2007

Mammografi- Siapa yang perlu menjalaninya?

Mammografi adalah pemotretan dengan sinar-X khusus untuk payudara. Dengan alat ini, tumor sangat kecil yang tak teraba oleh dokter sekalipun dapat dideteksi.Berkat alat ini, banyak nyawa dapat diselamatkan karena kanker payudara bisa terdeteksi pada stadium yang masih dapat disembuhkan. Alat ini memang tidak memberikan hasil yang akurat. Kadang mammografi gagal mendeteksi tumor atau kadang menunjukkan ada tumor padahal tidak ada. Yang paling baik adalah gabungan pemeriksaan mammografi dan pemeriksaan fisik payudara.

Para ahli memperdebatkan usia berapa sebaiknya perempuan mulai menjalani mammografi secara teratur. Payudara perempuan muda biasanya terlalu padat sehingga sulit ditembus sinar-X. Untungnya perempuan muda jarang terkena kanker payudara. Setiap perempuan beresiko terkena kanker, keputusan perlu tidaknya melakukan mammografi ada ditangan anda dan dokter.

Sumber : Mayo Clinic

 

Copyright @ 2013 Exspost News.

Designed by Templateify & Sponsored By Twigplay