Glenn Fredly Menangis di Konsernya Tadi Malam

Glenn Fredly (Foto: Maria Cicilia Galuh/okezone)

JAKARTA - Di depan lebih dari 7 ribu penonton, Glenn Fredly tak kuasa menahan emosi mengingat kondisi saudara kita yang berada di Indonesia Timur banyak yang masih kurang perhatian dari pemerintah.

Penyanyi berdarah Ambon ini melantunkan lagu-lagu khusus yang disampaikannya kepada saudara di bagian timur Indonesia melalui konser di Istora Senayan Jakarta, tadi malam.

Glenn menyanyikan lagu tersebut saat masuk lagu ke 18, beberapa judul yang ia nyanyikan, yakni "Rame-Rame", "Beta Maluku", "Suara Kemiskinan", dan "Di Timur Matahari" (Karya WR Supratman).

Bagian sesi ini adalah bagian yang paling haru dibandingkan penampilan Glenn di 23 lagu lainnya. Dia sebetulnya membacakan puisi yang diiringi petikan musik. Berikut penggalan puisi “Suara Kemiskinan” yang digaungkannya. Dia menggambarkan kondisi tanah Papua.

Tanah kami tanah kaya. Laut kami (saat pembacaan ini Glenn menangis) laut kaya. Kami tidur di atas emas. Berenang di atas minyak. Tapi bukan kami punya. Semua anugerah itu kami hanya berdagang buah-buah pinang. Kami tak mau bersalah pada anak-anak cucu. Harus ada perubahan.

Di saat Glenn menangis sambil bersujud, melantunlah lagu nasional karya WR Supratman berjudul "Di Timur Matahari" turut diiringi nyanyian para remaja berdarah Ambon. Glenn bercerita para remaja Ambon yang diajaknya adalah yang dulu mengungsi ke Jakarta saat konflik sosial pada 1999. “Mereka dulu masih anak-anak saat dibawa ke Jakarta,” ungkap Glenn.

Lebih dari 24 lagu yang dibawakan Glenn malam itu. Kejutan di konser “Cinta Beta” memperingati 17 tahun Glenn berkarier di musik adanya bintang tamu Sandhy Sondoro, Endah N Rhesa, Tompi, Rayen Pono, Metho “Pasto”, Indra Lesmana, dan Fariz RM.

Secara keseluruhan, penampilan Glenn mampu menyihir penonton yang tak kehabisan energi terus ikut bernyanyi hingga berjoget di konser yang memakan durasi 3,5 jam. Konser dimulai pada pukul 20.00-23.30 WIB.

Source: http://music.okezone.com