Di London, SBY Restui BP Lanjutkan Garap Gas di Papua
Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyetujui investasi lanjutan perusahaan migas asal Inggris yaitu BP senilai US$ 12 miliar (7,5 miliar poundsterling) atau Rp 108 triliun untuk menggarap gas di Papua lewat Blok Tangguh.
Investasi Rp 108 triliun tersebut adalah untuk pembangunan fasilitas ketiga LNG liquefaction train (Train 3) guna menggarap ladang gas di Papua Barat.
Persetujuan investasi ini diumumkan Perdana Menteri Inggris David Cameron usai pertemuan bilateral dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di London. Ikut hadir juga Pimpinan tertinggi BP Group Bob Dudley, dan Pimpinan BP untuk regional Asia pacific William Lin.
Rencananya, investasi ini bakal mulai dilakukan pada 2014 dan fasilitas baru akan mulai beroperasi pada 2018 nanti.
"Persetujuan untuk investasi 7,5 miliar poundsterling ini merupakan berita bahagia untuk BP, sebagai salah satu investor asing terbesar di Indonesia. Ini akan memberikan dorongan besar bagi perdagangan dan investasi Inggris di Indonesia," kata David Cameron dalam siaran pers, Jumat (2/11/2012).
William Lin mengatakan, proyek gas Tangguh di Papua Barat ini bakal berkontribusi besar memenuhi kebutuhan energi yang besar di Indonesia dan juga di Asia Pasifik. Proyek ini menurut Lin bakal memberikan keuntungan bagi Indonesia, masyarakat Papua Barat, dan juga BP bersama partnernya.
BP berjanji, gas yang didapat dari hasil investasi baru ini, sebesar 40% akan dijual ke PLN untuk kebutuhan pembangkit listriknya. Investasi ini akan meningkatkan produksi gas Tangguh hingga 15 juta kaki kubik per hari. pasokan gas ini bakal bisa menghidupkan listrik sebesar 50 megawatt (MW).
Seperti diketahui, Blok Tangguh dioperasikan oleh BP Indonesia. BP mempunyai porsi saham 37,16% dalam proyek Tanggih ini. Kontraktor lain di Tangguh adalah MI Berau BV (16,3%), CNOOC Ltd (13,9%), Nippon Oil Expoloration (Berau) Ltd (12,33%), KG Berau/KG Wiriagar (10%), LNG Japan Corporation (7,35%), dan Talisman (3,06%).
Detik
===== ===== =====
Jadi, jual Gas untuk dapet Gelar, atau beli Gelar untuk jual Gas?
Atau terkapsa jual Gas karena dikasih Gelar?
Kenapa sih gelarnya gak bisa dituker gelas cantik atau piring menawan aja?
Wednesday, November 28, 2012
12:01 AM
"Sir" Bambang Yudhoyono Restui British Petroleum Garap Gas di Papua
Exspost News
No comments
MR: EDITOR
Exspost News
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
Related Posts
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment