Remaja Dengan Smartphone Lebih Berkemungkinan Berhubungan Seks

sumber: http://www.memobee.com/index.php?do=...&idej=6775


Remaja dengan smartphone kemunkinan akan berhubungan seks daripada remaja dengan ponsel biasa, menurut sebuah laporan baru. Remaja yang mengakses internet melalui ponsel mereka juga lebih dari dua kali lebih mungkin untuk terlibat dalam hubungan seks dengan orang yang mereka temui secara online daripada mereka yang tidak memiliki akses, studi ini mengungkapkan.

Mereka yang memiliki smartphone juga lebih mungkin untuk aktif secara seksual pada umumnya, dan lebih mungkin untuk mengatakan bahwa mereka telah didekati secara online seks, para peneliti dari University of Southern California mengatakan. Dia studi dipresentasikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika.

Peneliti Eric Rice, dari universitas School of Social Work, mengatakan bahwa sementara smartphone tidak langsung menyebabkan remaja untuk terlibat dalam perilaku seksual berisiko berpotensi, mereka membuatnya mudah. "Ini adalah alat dimana perilaku semacam ini bisa terjadi," kata Rice. Rice mengatakan bahwa, sementara orang tua telah datang dengan strategi untuk memantau perilaku online anak-anak mereka pada komputer, mereka juga perlu memperhitungkan akses internet yang disediakan oleh smartphone. "Saya tidak tahu bahwa kita sudah memikirkan cukup jelas apa artinya bagi remaja untuk memiliki internet pada ponsel mereka 24 jam sehari," katanya. Rice mengatakan program pendidikan seks harus mulai untuk memasukkan diskusi mengenai risiko mencari secara online seks.

Selain itu, orangtua harus menggunakan ini sebagai kesempatan untuk memulai diskusi dengan anak remaja mereka tentang kesehatan seksual dan penggunaan teknologi, katanya. "Saya tidak ingin orang tua untuk panik," kata Rice. Penelitian ini melibatkan sekitar 1.840 siswa SMA di Los Angeles Unified School yang disurvei pada tahun ajaran 2010 hingga 2011. Lima persen mengatakan mereka menggunakan internet untuk mencari pasangan seks, dan 17 persen mengatakan mereka telah didekati secara online. Para peneliti berencana untuk mengajukan studi mereka untuk publikasi dalam jurnal ilmiah. (DAILYMAIL.CO.UK)