Thursday, November 8, 2012

Semangat Murud Tuna Rungu di PAUD Taman Latihan Semarang

Quote:Jakarta - Anisa, bocah berusia tiga tahun
itu terlihat antusias memperhatikan
pelajaran dari gurunya di kelas Paud
Taman Latihan di Semarang. Setiap kali
guru memberikan pertanyaan ia selalu
sigap angkat tangan untuk menjawabnya.
Semangat belajar Anisa tidak terbendung
walaupun ia penyandang tunarungu.
Tidak hanya Anisa, 10 teman sekelasnya
juga bernasib sama. Memang Paud Taman
Latihan yang berlokasi di Sekolah Luar
Biasa (SLB) Negeri Semarang tersebut
diperuntukkan khusus bagi anak berumur
di bawah lima tahun penyandang
tunarungu. Para siswa diberi pelajaran
dengan metode yang sedikit berbeda
dengan Paud umum lainnya.
Di kelas yang penuh tempelan gambar
karya murid dan poster mendidik itu, Anisa
dan teman-temannya diatur duduk
setengah lingkaran agar mereka bisa
melihat jelas artikulasi kata setiap kali guru
mengucapkan kalimat. Walaupun semua
murid sudah menggunakan alat bantu
dengar, metode tersebut tetap perlu
dilakukan.
"Agar bisa membaca gerak bibir guru,
murid sengaja diatur duduk melingkar,"
kata guru Paud Taman Latihan, Nindi
Nurdita Hapsari (25) kepada detikcom usai
mengajar, Sabtu (3/11/2012).
Metode pengajaran yang digunakan Paud
Taman Latihan adalah Metode Maternal
Reflektif dengan tujuan agar nantinya
siswa penyandang tunarungu bisa masuk
ke sekolah-sekolah umum. Contoh
mengajar dengan metode itu adalah
menebak nama benda, warna, dan
fungsinya sekaligus.
"Menyebutkan warna, menuliskan nama
bendanya dan mempraktikkan fungsi
benda yang diperlihatkan oleh guru,"
pungkas Nindi.
Adapun bentuk tulisan yang diajarkan
adalah tulisan latin atau tegak bersambung
dan dengan cara baca yang langsung satu
kata tanpa dieja per suku kata. Nindi
menambahkan, apabila mengajarkan cara
baca kepada penyandang tunarungu
dengan dieja per suku kata, maka nantinya
mereka akan bicara dengan terbata-bata.
"Misal membaca kata 'sampo' langsung
saja 'sampo' bukan 'sam-po'. Tulisan pun
demikian, dipilih bentuk latin agar mereka
bisa menulis langsung satu kata tanpa
harus mengejanya, tulisan latin juga
dimaksudkan untuk melatih motorik,"
terang wanita berjilbab itu.
"Istilahnya kita menggembleng anak agar
bisa membaca dan menulis," tandasnya.
Satu-satunya kesulitan pada saat mengajar
bocah tunarungu, lanjut Nindi, hanya pada
bahasa dan artikulasi. Terkadang bahasa
isyarat masih diperlukan untuk
memperjelas arti kata yang diajarkan.
Meski demikian ternyata murid-murid
Nindi tidak tampak kesulitan menerima
pelajaran darinya.
"Asalkan tidak cacat ganda, mereka cepat
menerima pelajaran," ujar Nindi.
Selain dengan metode pengajaran
tersebut, para orang tua siswa juga
mendukung proses belajar anaknya yang
menyandang tunarungu dengan
memasangkan alat bantu dengar. Bahkan
pada telinga Anisa sudah dipasang alat
bantu dengar bernama Koklear Implan
dimana ada bagian alat yang ditanamkan
di dalam telinganya.
"Di bagian Koklea di telinga Anisa
terpasang alat yang harganya kisaran Rp
200 sampai 300 juta satu telinga. Alat
lainnya berjenis Behind The Ear yang
hanya dipasangkan di bagian luar," tutur
Nindi.
Sementara itu kepala SLB Negeri
Semarang, Ciptono mengatakan Paud yang
sudah berdiri sekitar dua tahun lalu itu
sangat diminati oleh orang tua yang
memiliki anak penyandang tunanetra. Dan
ternyata murid-murid Paud taman Latihan
tidak hanya dari Semarang namun juga
kota-kota lainnya seperti Kudus, Demak,
Tegal bahkan Kalimantan.
"Peminatnya banyak sekali bahkan dari
luar kota juga ada," kata pria yang akrab
dipanggil Pak Cip itu.
Untuk Paud penyandang tunarungu saat
ini SLB Negeri Semarang menyediakan
lima kelas dengan total siswa 42 anak yang
aktif mengadakan kegiatan belajar pada
hari Senin hingga Sabtu.
"Yang digunakan lima kelas. Kami uji coba
dulu untuk tunarungu. Untuk Paud lainnya
masih persiapan," ujar Pak Cip.
Suasana mengajar di kelas Paud Taman
Latihan tidak jauh berbeda dengan Paud
lainnya. Para murid bernyanyi, bermain,
belajar layaknya anak-anak normal lainnya
sedangkan orangtua mereka dengan sabar
menunggu di luar kelas hingga pelajaran
usai.


sumber www.detik..com/news/read/2012/11/03/150422/2080581/10/semangat-murid-tunarungu-di-paud-taman-latihan-semarang

semoga mereka tetap sehat dan semangat, begitu juga pengajarnya... [imagetag]

Exspost News

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 Exspost News.

Designed by Templateify & Sponsored By Twigplay