Thursday, November 8, 2012

Surya Paloh dan Edwin Rebutan Gunung Emas di Banyuwangi

[imagetag]

Surya Paloh dan Edwin Rebutan Gunung Emas
Senin, 22 Oktober 2012 | 07:58 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Diam-diam, Banyuwangi menyimpan "gunung" emas dalam perut buminya. Tiga dari rencana lima zona eksplorasi pada 2009 memperlihatkan potensi emas Tujuh Bukit mencapai 2 juta ounce dan perak 80 juta ounce. Nilai tambangnya ditaksir sekitar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.

Keberadaan emas ini membuat banyak perusahaan berebut melakukan eksplorasi. Ada nama PT Indo Multi Niaga (IMN) dan mitranya asal Australia, Intrepid Mines Limited. Belakangan, dua perusahaan ini pecah kongsi. Saham PT IMN dijual kepada kolega Edwin Soeryajaya, Presiden Komisaris PT Adaro Energy Tbk. Adapun Interpid yang juga punya saham PT IMN memasukkan nama Surya Paloh, bos Media Group. Demikian laporan utama majalah Tempo edisi 22 Oktober 2012 berjudul "Sengketa Para Pendulang Emas".

Perselisihan menjadi ruwet dan berujung pada ancaman untuk memperkarakan sengketa ke pengadilan, lantaran Intrepid merasa dikhianati IMN. Sejak memutuskan bergandengan tangan pada Agustus 2007, Intrepid, yang masuk melalui anak usahanya, Emperor Mines Limited, mengaku sudah merogoh kocek sekitar US$ 100 juta alias hampir Rp 1 triliun. Tapi, di tengah jalan, mereka melihat ada tanda-tanda mitranya bermain belakang, bahkan ada kabar telah mengalihkan sahamnya ke perusahaan lain.

Dalam sebuah pernyataan kepada bursa saham Australia, Intrepid menyebutkan pengalihan itu. Mereka mengatakan, 80 persen saham IMN diyakini telah berpindah tangan dari pemegang sebelumnya, yakni pasangan suami-istri Andreas Reza Nazaruddin dan Maya Miranda Ambarsari. Pemilik terbaru disebut-sebut adalah PT Cinta Kasih Abadi, PT Selaras Karya Indonesia, Andreas Tjahjadi, dan Rahmad Deswandy.

Andreas Tjahjadi tercatat sebagai presiden komisaris di IMN sekaligus direktur non-eksekutif di Seroja Investment, perusahaan yang berbasis di Singapura, yang menangani pengangkutan batu bara produksi PT Adaro Energy Tbk. Selain Andreas, direktur di Seroja Investment adalah Edwin Soeryadjaya, presiden komisaris di Adaro Energy.

Pemimpin eksekutif Intrepid, Brad Gordon, mengatakan, masuknya juragan Media Group itu ke perusahaannya bertujuan membantu mempromosikan perusahaan dan kepentingan bisnisnya di Indonesia. Surya Paloh, kata Gordon, memiliki bisnis yang beragam, dari perminyakan dan gas sampai hotel dan properti.

Para analis pertambangan di Australia mengatakan, posisi Surya tak lain merupakan backing bagi Intrepid. Maklum, bekas politikus Golkar itu â??dihadiahiâ?? saham di tengah memanasnya sengketa antara Intrepid dan IMN. â??Masuknya Surya Paloh dimaksudkan untuk mendapat dukungan pengaruh dalam bernegosiasi dengan pihak-pihak lain yang beperkara,â?? ujar Peter Gray, analis dari Hartley''s Ltd, seperti ditulis Australian Associated Press.

Hubungan panas itulah yang memunculkan dugaan kuat di kalangan petinggi Intrepid bahwa ada pengaruh Edwin di balik pengalihan saham IMN. Sayang, Edwin ketika dihubungi tak mau memberi penjelasan. â??Saya bicarakan dulu di internal sebelum menanggapi,â?? ujarnya. Tapi, sampai berita ini ditulis, tanggapan yang ia janjikan tak kunjung diberikan.

Intrepid pun mulai kesal dengan situasi ini karena dalam beberapa bulan terakhir Reza mendadak sulit dihubungi. â??Padahal, sampai Juli lalu, mereka masih meminta tambahan uang operasional US$ 3,7 juta,â?? kata salah seorang pejabat Intrepid yang ditemui di Jakarta. â??Sekarang aliran dana terpaksa kami hentikan dulu.â??

Setelah pekerja diliburkan, sepanjang September lalu, Intrepid menarik seluruh fasilitas dan peralatan untuk eksplorasi. Tujuh mesin pengeboran (rig) dan ratusan batang pipa, enam pompa air, serta beberapa unit generator diesel dibawa dari puluhan titik pengeboran di puncak Gunung Tumpang Pitu, lalu diangkut dengan puluhan truk ke Jakarta.

Dengan keruwetan itu, proses eksploitasi tambang emas di Blok Gunung Tumpang Pitu tampaknya akan berlarut-larut. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sekarang malah menaikkan pula permintaannya untuk mendapat bagian saham. Sebelumnya, ia menyebut angka 10 persen, sedangkan kini ia minta jatahnya ditambah jadi 20 persen. â??Kami belajar dari kasus Freeport. Masyarakat di sekitar Freeport tidak mendapat apa-apa,â?? ujarnya memberi alasan.
http://www.tempo.co/read/news/2012/1...an-Gunung-Emas

[imagetag]

Tambang Emas Banyuwangi, IMN vs Intrepid?
Sabtu, 08/09/2012 18:24 WIB

Banyuwangi - Ditengah isu perebutan saham proyek tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi, PT Indo Multi Niaga (IMN) dikabarkan akan 'mengusir' fasilitas yang didanai Intrepid Mines Limited. Fasilitas yang ditarik yakni mesin pemboran atau Rig yang selama ini dipergunakan untuk eksplorasi emas. "Itu (Rig) milik kontraktor yang didatangkan Intrepid," kata seorang sumber yang berpesan pada detiksurabaya.com untuk merahasiakan namanya, Sabtu (8/9/2012).

Selain itu, aktifitas kantor juga akan berhenti total. Semua karyawan dari jajaran Manajerial hingga ke staf akan diliburkan hingga waktu yang belum ditentukan. Sayangnya, PT IMN belum dapat dikonfirmasi mengenai kabar tersebut. Pesan singkat yang dikirim detiksurabaya.com, Sabtu (8/9/2012), ke salah satu pejabat PT IMN belum dibalas.

Beredar kabar, kisruh terjadi karena PT IMN menjual 80 persen sahamnya ke investor baru. Dan Intrepid mengklaim bila saham 80 persen itu miliknya. Karena perusahaan asal Australia itu telah memenuhi kewajiban untuk mendapatkan saham tersebut.PT IMN sendiri selalu membantah adanya keterlibatan modal asing diperusahaannya. Disisi lain Intrepid secara terbuka menyebut ekplorasi di Gunung Tumpang Pitu, yang diberi nama "Proyek Tujuh Bukit Banyuwangi" di internet itu miliknya. Selain bermasalah dengan Intrepid Mines Limited. PT IMN dikabarkan tengah bermasalah juga dengan Indoaust Mining PTY LTD, Indoaust Minng (BVI) LTD dan seorang bernama Paul Michael Willis, warga negara Australia. Namun kedua perusahaan itu masih belum bisa dikonfirmasi.

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, bungkam saat dimintai komentarnya terkait kemelut tambang emas Banyuwangi, yang terlanjur merelakan hutan produksi dan hutan lindung sebagai lokasi tambang. Zulkifli hanya mengatakan, kemelut itu bukan wilayahnya."Itu bukan wilayah saya," singkatnya saat ditanya detiksurabaya.com, saat kunjungan kerja di Banyuwangi, Jumat (7/9/2012) kemarin

Hal yang sama diucapkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Menurutnya, kemelut tersebut tidak berpengaruh pada Pemkab Banyuwangi. Karena yang terjadi adalah kemelut antara dua korporasi."Itu (kasus) korporasi to korporasi bisnis to bisnis," jawab Anas, saat berbincang dengan detiksurabaya.com beberapa waktu lalu dikantornya.
http://surabaya.detik..com/read/2012...mn-vs-intrepid

----------------------

Lalu penduduk disekitarnya, dapat apa? Padahal, menurut konstitusi, itu adlah milik dan hak rakyat, Pemerintah hanya pengawas saja, apa betul itu hasilnya dikembalikan rakyat dengan harga yang wajar!

Exspost News

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 Exspost News.

Designed by Templateify & Sponsored By Twigplay