Perjuangan Tenaga Medis Menyelamatkan Nyawa di Mekkah

Metrotvnews.com, Mekkah: Upaya menekan angka jamaah haji yang wafat di tanah suci tidak lepas dari kerja keras tenaga medis. Mereka terus berjuang sekuat tenaga menyelamatkan nyawa jamaah yang sakit keras.

Satu di antara para tenaga medis Indonesia yang bertugas di Mekkah adalah dr. Imam Wahudi. Tanpa henti, ia terlihat berupaya keras memompa udara kepada Safiah binti Sjahbuki, seorang jamaah haji yang tengah kritis. Dokter Imam berusaha agar Sapiah mampu bernafas dengan baik.

Sapiah merupakan jamaah haji yang menderita gangguan jantung, sehingga fungsi organ tubuh lainnya jadi terganggu. Hal tersebut membuat Sapiah mengalami odema atau sesak nafas. Kecemasan sempat menyelimuti ruang perawatan intesif, karena indikator Safiah sempat menurun tajam.

Di tengah kecemasan yang ada, dokter Imam dan sejumlah perawat tetap tenang merawat Safiah. Bahkan, ia beberapa kali meminta agar Safiah mengucapkan kata-kata istigfar atau memohon ampun pada Tuhan.

Selama musim haji, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) wilayah kerja Mekkah selalu dipenuhi jamaah yang menderita sakit. Bahkan, beberapa diantaranya membutuhkan penanganan serius. Kebanyakan jamaah menderita penyakit gangguan pernafasan atau gangguan sirkulasi dalam tubuh, semisal sakit jantung. Rata-rata pasien yang mengalami gangguan berat merupakan jamaah haji yang telah berusia lanjut atau diatas 60 tahun.

Meskipun menghadapi kendala keterbatasan tenaga medis, namun tim kesehatan di tanah suci berusaha bekerja sekuat mungkin menyelamatkan jiwa pasiennya. Kadang, ada beberapa pasien yang tidak mampu diselamatkan karena Tuhan memiliki kehendak berbeda terhadap makhluknya.

Hingga Selasa (30/10) malam, jumlah haji yang wafat di BPHI Mekkah mencapai 132 orang. Hal tersebut karena kondisi kesehatan jamaah ketika ditangani sudah memprihatinkan.

Sebagian besar jamaah percaya, jika seseorang wafat ketika tengah menunaikan ibadah haji, maka dosa-dosanya akan diampuni. Bahkan bisa memberikan safaat bagi anggota keluarganya kelak. (Wtr4)


sumber : sumber

jangan lupa gan