Tuesday, October 30, 2012

[Berita Tandingan Sepatu] Buruh sepatu Indonesa punya upah lebih besar

Quote:Original Posted By

Buruh sepatu Indonesa punya upah lebih besar dibandingkan China dan Vietnam

[imagetag]

Jakarta (ANTARA News) - Upah buruh sepatu dan alas kaki di Indonesia tertinggi dibandingkan dengan di China dan Vietnam yang sama-sama bersaing mendapatkan pesanan dari pembeli asing.

"Upah minimum buruh sepatu di Indonesia sekarang lebih tinggi sedikit dibandingkan China," kata Anggota Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Hendrik Sasmito, di Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan saat ini rata-rata upah minimum buruh sepatu di Tangerang, Banten, yang merupakan lokasi terbanyak industri sepatu dan alas kaki di Indonesia, mencapai 179 dolar AS atau sekitar Rp1,7 juta/bulan.

Dengan asumsi 40 jam kerja seminggu, maka gaji rata-rata buruh sepatu di Indonesia mencapai 1,03 dolar AS/jam. Sementara di China, rata-rata upah buruh sepatu mencapai 0,91 dolar AS/jam, Vietnam 0,46 dolar AS/jam, dan Kamboja sebesar 0,29 dolar AS/jam.

"Upah minimum tertinggi buruh sepatu di Dongguan, China, sebesar 166 dolar AS/bulan, sedangkan di Qingyuan (China) 159 dolar AS/bulan," kata Hendrik yang juga Chairman PT Panarub Industry.

Sementara itu, upah buruh di negara pesaing lainnya yaitu Vietnam, lanjut dia, sebesar 95 dolar AS/ bulan, dan Kamboja yang mulai dilirik sebagai tempat investasi industri sepatu, upah buruhnya lebih rendah lagi, hanya 61 dolar AS/bulan.

"Jadi tidak benar upah buruh sepatu di Indonesia paling rendah," ujar Hendrik. Industri sepatu dan alas kaki merupakan industri padat karya yang mempekerjakan sekitar 400 ribu orang dari 50-60 perusahaan.

Ia mengatakan sebagian besar atau 95 persen, pembeli asing menempatkan pesanan sepatu olahraga mereka, seperti Adidas, Nike, New Balance, dan Puma, di tiga negara yaitu China, Vietnam, dan Indonesia.

"Potensi Indonesia bisa menguasai pangsa pasar pesanan sepatu olahraga tersebut sekitar 29-30 persen. Namun sekarang masih 25 persen," kata Hendrik.

Ia khawatir bila iklim perburuhan tidak benahi seperti kebijakan upah dan kepastian hukum, maka potensi Indonesia mendapat pesanan sepatu dari asing semakin menurun yang berdampak pada rendahnya kemampuan industri sepatu menyerap tenaga kerja baru.

"Saat ini ekspor sepatu Indonesia masih berada diperingkat ketiga setelah China dan Vietnam. Saya dengar ekspor sepatu Vietnam akan mencapai tujuh miliar dolar tahun ini," ujar Ketua Dewan Aprisindo Harijanto menambahkan.

Sedangkan Indonesia, kata dia, dari target ekspor sepatu sebesar lima miliar tahun ini, diperkirakan hanya tercapai sekitar 3,5 miliar dolar AS, karena salah satunya produksi terhambat akibat aksi demonstrasi buruh yang melakukan perusakan di sejumlah pabrik sepatu.

Sumber


Hapuskan SPSI, penuh unsur politik, coba survei tempat kerja kalian yang ada SPSInya, liat kerjanya ngapain? kalo di tempat gw, SPSInya jadi tukang palak pedagang gorengan dan makanan depan pabrik, padahal SPSI sendiri tidak pernah kerja (karena katanya UUnya diharuskan begitu) udah itu dibayar perusahaan pula... biang kerok nih, tukang kompor2in para buruh untuk demo

Exspost News

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright @ 2013 Exspost News.

Designed by Templateify & Sponsored By Twigplay