Kebijakan pemerintah terkait energi dinilai tidak fokus dan bahkan banyak rencana yang sudah disusun namun tidak sama sekali dilaksanakan. Buruknya koordinasi di internal pemerintah menjadi penyebab kacaunya sektor ini.
Hal tersebut seperti diungkapkan Anggota Komite BPH Migas, Qoyum Tjandranegara di diskusi Penguatan Industri Gas untuk Mewujudkan Ketahanan Energi Nasional di Hotel Borobudur, Rabu (31/10/2012).
"Tidak perlu orang di luar yang pusing lihat kebijakan energi negeri ini, kami yang di dalam pun pusing, sulit berkoodinasi," ucap Qoyum.
Pasalnya ketika rapat dengan BPH Migas, BP Migas, Dirjen Migas dan Dewan Energi Nasional (DEN) ketemu-pun rapatnya hanya pakai surat.
"Kalian tahu, kita rapat dengan BPH Migas, BP Migas, Dirjen Migas dan DEN itu kalau ketemu ngumpul satu meja itu rapatnya cuma pakai kertas, makanya sulit," ungkap Qoyum.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi pesimis dan pasrah melihat kebijakan energi Indonesia.
"Percuma merencanakan sampai 2025 bahkan 50 tahun lagi, toh tidak dijalanin juga, masalahnya juga tidak selesai, seperti masalah pasokan gas ke Industri dari jaman dulu sampai sekarang tidak selesai-selesai, masih saja kekurangan gas, lempar tanggung jawab masing-masing dari PGN ke BP Migas Dirjen Migas bolak balik gitu saja," tegasnya.
Sofjan meminta pemerintah yang saat ini mumpung masih berkuasa, apa yang bisa itu yang dikerjakan. "Ya ada aja, apa sih yang bisa mereka lakukan ya itu saja lah dilakukan, tidak usah mikir jauh-jauh tapi tidak dilakukan juga keburu ganti pemimpin," tandas Sofjan.
sumber
Wednesday, October 31, 2012
3:47 AM
Ini yang Bikin Sektor Energi RI Amburadul
Exspost News
No comments
MR: EDITOR
Exspost News
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
Related Posts
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment