TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Dipo Alam berharap Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, tidak mengungkap nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang meminta "jatah" kepada direksi BUMN ihwal persetujuan pencarian penyertaan modal pemerintah.
"Saya kira dari pemerintah seyogianya tidak (menyebut nama oknum). Kalau soal menyebut nama itu lebih baik di proses penegakan hukum saja," kata Dipo, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2012.
Sebelumnya, Dipo telah mengeluarkan surat edaran Nomor 542 tertanggal 28 September 2012 yang ditujukan kepada kementerian, jajaran kabinet, dan pemerintah daerah. Surat edaran itu berisi arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar tidak ada praktik kongkalikong terkait dengan anggaran pendapatan dan belanja negara.
Namun, setelah surat edaran itu keluar, Dahlan melapor kepada Dipo melalui layanan short message service (SMS) bahwa masih ada anggota DPR yang meminta "jatah" kepada jajaran BUMN. "Menurut beliau (Dahlan), ada oknum di DPR yang minta jatah," ujar Dipo.
Menurut Dipo, Dahlan mendukung penuh terbitnya surat edaran itu. Alasannya, surat itu bakal mendorong jajaran BUMN untuk tidak melayani bujukan, permintaan, atau tekanan dari pihak mana pun yang mau meminta "jatah".
"(Surat itu) untuk mengawal bagaimana APBN kita dan APBD tahun 2013-2014 (berjalan) lancar dari hal-hal yang tidak diharapkan, seperti yang terkuak di sidang-sidang Tipikor," ucap Dipo.
sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/1...PR-Minta-Jatah
ungkap saja ....aku dukung dahlan iskan..biar rakyat tau kerjaan anggota dewan tu..
Thursday, October 25, 2012
8:07 AM
Dipo: Dahlan Tak Perlu Ungkap DPR Minta Jatah
Exspost News
No comments
MR: EDITOR
Exspost News
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
Related Posts
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment